AAWS (Automatic Agroclimate and Weather Station) atau Pos Pemantau Otomatis Agroklimat dan Cuaca adalah alat yang dipasang BMKG untuk mengamati unsur-unsur cuaca dan iklim secara otomatis untuk pemanfaatannya diarahkan ke sektor pertanian.
Peralatan observasi agroklimat otomatis menghasilkan data agroklimat di lokasi tersebut dan sekitarnya yang pengelolaannya bekerja sama dengan instansi lain dari sektor pertanian.
Unsur-unsur cuaca / iklim yang diamati di AAWS antara lain : curah hujan, arah dan kecepatan angin, suhu udara, kelembapan udara, radiasi matahari, kadar air tanah, evaporasi dan suhu tanah. Suatu pos agroklimat otomatis ini terdiri atas 3 bagian yaitu : peralatan pengukuran, peralatan perekam dan pengolahan data serta peralatan penunjang. Peralatan pengukuran terdiri atas sensor untuk : curah hujan, arah dan kecepatan angin, suhu udara, kelembapan udara, radiasi matahari, suhu tanah, kadar air tanah/ soil moisture dan evaporasi (penguapan) untuk panci penguapan klas A. Peralatan perekam dan pengolahan data berupa data logger.
Peralatan penunjang berupa : Power supply, modem, pagar, tiang utama AAWS 13 meter, Box panel dan penangkal petir.
Pada prinsipnya AAWS mencakup parameter-parameter meteorologi di AWS (Automatic Weather Station) tetapi ditambahkan pengukuran kondisi tanah dengan alat sensor pengukur suhu dan kelembapan tanah melalui suatu tabung logam ke dalam tanah.
Juga dilengkapi alat pengukur penguapan berupa panci penguapan berdiameter 120 cm yang dipasangi sensor di tengahnya.
Peralatan observasi agroklimat otomatis (AAWS) ini bekerja secara otomatis dan online 24 jam. Seluruh parameter sensor hasil pembacaannya masuk ke dalam data logger. Data dikirim modem GSM/ GPRS ke server di BMKG pusat. Selanjutnya data diproses dan dapat dimanfaatkan dalam bentuk analisis yang dapat digunakan instansi pertanian terkait.
Data dari AAWS dapat nantinya membantu pengamatan agrometeorologi dan dapat digunakan untuk peringatan iklim ekstrim.
Sejak tahun 2011 BMKG telah memasang AAWS di 14 lokasi di Indonesia yang merupakan sentra padi.
Lokasi pemasangan pertama alat ini di Kalimantan Selatan adalah di Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus (SMPK) Sungai Raya yang terletak di Laboratorium Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Hulu Sungai Selatan desa Hariti kecamatan Sungai Raya.
Tahun 2012 ini BMKG telah melakukan survey untuk menambahkan 3 lokasi AAWS di Kalimantan Selatan yakni : Marabahan Kabupaten Barito Kuala, Pelaihari Kabupaten Tanah Laut dan Murung Pudak/ Tanjung Kabupaten Tabalong.